Kamis, 31 Oktober 2013

MPLS (Multi Protocol Label Switching)

Overview

VPN IP MPLS adalah teknologi layanan komunikasi data pada jaringan backbone berkecepatan tinggi berbasis IP Multi Protocol Label Switching (MPLS). Prinsip kerjanya menggabungkan kelebihan sistem komunikasi circuit-switched dan packet-switched yang melahirkan teknologi lebih baik.

Teknologi MPLS diciptakan untuk membawa aplikasi yang critical melalui jaringan Wide Area Network dengan kecepatan tinggi dengan kemampuan layanan berikut :

Layanan Bandwidth
Layanan Class of Service (CoS)
Layanan Traffic Monitoring


Spesifikasi

Teknologinya menggunakan Multi Protocol Label Switching (MPLS)
Bandwidth 64 Kbps sampai dengan 2.048 Kbps
Media last mile yang digunakan adalah Fiber Optic, Copper, Wireless dan VSAT IP
Interface Ethernet


Benefit

Multiservices Offering
Service yang ditawarkan bisa menampung banyak aplikasi, mencakup aplikasi data, voice dan video

Provisioning Scalability
Tahapan jaringan backbone MPLS sangat fleksibel, mudah dan cepat dalam tahapan konfigurasi pengembangan

Manageability
Jaringan MPLS mempunyai NMS (Network Monitoring System) yang terpusat sehingga memudahkan pengawasan jaringan dan fleksibel dalam mengatur jaringan


Fitur

Keamanan
MPLS menggunakan label untuk membedakan pelanggan yang satu dengan pelanggan yang lainnya. Di atas jaringan yang sama, titik yang memiliki label yang sama terhubung dan menjadi satu VPN, sehingga MPLS memiliki tingkat keamanan yang sangat baik.

Layanan
Network Monitoring Service (NMS) MPLS 24 jam sehari


Konfigurasi


Selasa, 29 Oktober 2013

Perbedaan Hub, Switch, Router, Acces Point dan Bridge

Hub, Switch, Router dan Acces point merupakan perangkat keras yang umumnya digunakan pada jaringan. Sudah tahu kan apa perbedaan dari masing-masing mereka? yang tahuu hayo unjuk gigi.. #eh :D
Bagi yang belum yuk mari lanjut baca tulisan ini. Penulis akan mencoba memaparkan secara jelas dengan point-point berikut.

a. Hub

Fungsi : Menghubungkan dua atau lebih komputer menggunakan kabel ethernet agar bisa saling berkomunikasi antara komputer satu dengan komputer lainnya.
Cara kerja : Dalam proses pengiriman data antar beberapa komputer, hub akan mengirimkan data ke semua komputer termasuk komputer pengirim data.
Kelemahan :
- tidak bisa mengidentifikasi komputer mana yang mengirimkan data dan kemana datanya harus dikirim.
- hub tidak dapat melakukan dua proses mengirim dan menerima data dalam waktu bersamaan sekaligus.

b. Switch

Fungsi : Fungsi switch sama dengan hub, karna switch merupakan teknologi lajutan dari hub. Sekarang sudah jarang ditemukan hub karna memiliki kelemahan seperti yang penulis jelaskan sebelumnya.
Kelebihan :
 Dapat mengidentifikasi komputer mana yang mengirimkan data dan kemana datanya harus dikirim.
- performa nya lebih bagus dari hub

c. Router 

Pengertian : Router adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menghubungkan komputer di dalam sebuah jaringan ke jaringan lainnya.
Beda nya Router dengan Switch dan Hub adalah :
- Router dapat menghubungkan jaringan komputer yang berbeda
- Switch dan Hub tidak dapat menghubungkan jaringan komputer yang berbeda, jadi hanya pada jaringan (network) yang sama.
Contoh nya: menghubungkan komputer dalam jaringan LAN rumah atau kantor ke jaringan internet menggunakan modem yang dihubungkan ke router atau router yang sudah memiliki built-in modem


d. Acces Point
sebuah perangkat keras yang berfungsi menyediakan koneksi wireless pada sebuah jaringan komputer yang menggunakan koneksi kabel, agar piranti-piranti wireless bisa tersambung ke jaringan tentunya.

e. Bridge

Bridge atau biasa juga disebut dengan transprent brdige merupakan perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubngkan dua buah jaringan LAN (Local Area Network) atau membagi sebuah LAN menjadi dua buah segmen. tujuannya adalah untuk mengurangi trafik sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan performa jaringan. Bridge dapat mengetahui apakah informasi (informasi ini disebut frame karena bridge bekerja di layer ke 2 model OSI layer) ditujukan untuk host yang satu segmen atau berbeda segmen. jika frame ditujukan kepada host yang satu segmen maka bridge akan meneruskannya ke host tersebut dan akan menutup jalur ke segmen lain. sebaliknya, jika frame ditujukan untuk host pada segmen yang berbeda maka bridge akan meneruskannnya ke segmen tujuan. Pada Bridge tidak dikenal istilah subnet. Semua segmen yang dihubungkan oleh bridge akan dipandang sebagai sebuah subnet. bridge juga tidak dapat membedakan network protocol address. jadi, apapun protokol yang digunakan akan dapat diloloskan oleh bridge. Bridge tidak dapat mengenali alamat logika seperti IP address (Pada model OSI layer 2, layer network hanya dapat mengenali alamat fisik atau MAC Address). bridge hanya dapat mengenali alamat fisik host yang disebut MAC address (Media Access Control) atau hardware address..


Kamis, 17 Oktober 2013

Hukum MOORE



Setyardi Widodo Gordon E. Moore co-founder Intel Corp, pernah menyatakan bahwa :

 “pertumbuhan kecepatan prosesor mengikuti rumusan eksponensial”

Hukum Moore, yangmenyatakan bahwa kompleksitas sebuah mikroprosesorakan meningkat dua kali lipat tiap 18 bulan sekali, sekarangsemakin dekat kearah jenuh. Hal ini semakin nyata   setelah Intel secara resmi memulai arsitektur prosesornya dengancode Nehalem. Prosesor ini akan mulai menerapkan teknik teknologi nano dalam pembuatan prosesor, sehingga tidak membutuhkan waktu selama 18 bulan untuk melihatpeningkatan kompleksitas tapi akan lebih singkat.
Saat ini Hukum Moore telah dijadikan target & tujuan yg ingin dicapai dalam pengembangan industri semikonduktor. Peneliti di industri prosesor berusaha mewujudkan Hukum Moore dalam pengembangan produknya. Industri material semikonduktor terus menyempurnakan produk material yg dibutuhkan prosesor, & aplikasi komputer & telekomunikasi berkembang pesat seiring dikeluarkannya prosesor yg memiliki kemampuan semakin tinggi.
Karena mengikuti Hukum Moore itulah kita merasakan kemajuan yang luar biasa cepat dalam dunia teknologi informasi. Tapi bersamaan dengan itu, komputer juga menjadi produk yang cepat sekali usang dan ketinggalan zaman. “Dalam 10 tahun kita akan melihat akhir dari Hukum Moore. Sekarang kita sudah melihat perlambatan . Daya komputasi tak akan sanggup menjaga pertumbuhan eksponensial bila mengacu teknologi silikon standar,” papar Michio Kaku seperti dikutip Techworld. Menurut Kaku, terdapat dua masalah utama yang menghambat penerapan Hukum Moore yakni panas dan kebocoran. Makin cepat sebuah prosesor, makin banyak pula panas yang dihasilkan. Akibatnya, akan ada batas yang bisa ditoleransi. Sejatinya, ini bukanlah pertama kalinya penyangkalan terhadap Hukum Moore. Selama beberapa tahun para peneliti dan analis industri telah menduga berakhirnya Hukum Moore. Namun selama masa penyangkalan itu pula muncul kreasi baru yang akhirnya berhasil mempertahankan pertumbuhan prosesor tetap sesuai Hukum Moore. Contohnya, pada musim gugur 2008, para peneliti di McGill University Montreal melaporkan penemuan materi baru yang bisa memperpanjang Hukum Moore

Jumat, 04 Oktober 2013

Kamis, 03 Oktober 2013

Laporan 2 Sistem Operasi Jaringan